Minggu, 04 Juni 2017

laporan inkompatibilitas (collyrium dan lotio) Farmasetika



I.     TEORI TENTANG BENTUK SEDIAAN
            Inkompatibilitas adalah pencampuran antara dua reaksi atau lebih obat-obattan dan menimbulkan ketidak cocokan dan ketidak sesuaian (Anonim, 1995). Inkompatibilitas ada 4 macam yaitu (Syamsuni, 2006) :
1.    Inkompatibilitas Fisika
            Inkompatibilitas fisika adalah terjadinya perubahan-perubahan yang tidak di inginkan pada pencampuran dua obat atau lebih tanpa ada perubahan susunan kimianya.
2.    Inkompatibilitas Kimia
       Inkompatibilitas kimia adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena timbulnya reaksi-reaksi kimia pada waktu mencampurkan bahan-bahan obat.
3.    Inkompatibilitas Farmasetik
       Inkompatibilitas farmasetik adalah kondisi dimana bahan-bahan obat (bahan aktif maupun bahan tambahan) tidak dapat dicampurkan untuk menghasilkan “Pharmaceutically” alegant dosage from, karena adanya inkompatibilitas fisika dan kimia.
4.    Inkompatibilitas Terapetik
       Inkompatibilitas terapetik adalah dimana bila obat yang satu dicampur atau dikombinasikan dengan obat lain akan mengalami perubahan-perubahan sedemikian rupa sehingga sifat kerjanya dalam tubuh berkurang dari yang diharapkan.
            Collyrium adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, isotonis, digunakan untuk membersihkan mata, dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet (FN Edisi II, 1978). Adapun syarat collyrium yaitu (Anief, 2000) :
1.    Steril
Dengan cara sterilisasi uap, sterilisasi panas kering, sterilisasi gas, sterilisasi dengan radiasi ion, sterilisasi dengan penyaringan, sterilisasi dengan cara aseptis.



2.    Jernih dan bebas zat asing
agar collyrium bebas dari partikel asing, maka larutan harus disaring, sehingga pada pembuatan larutan jumlah bahan diberi kelebihan 5 – 10 ml untuk membasahi kertas saring.
3.    Isotonis
Larutan dikatakan isotonis jika:
a.    Mempunyai tekanan osmotis sama dengan tekanan osmotis cairan tubuh (darah, cairan lumbal, air mata) yang nilainya sama dengan tekanan osmotis larutan NaCl 0,9 % b/v
b.    Mempunyai titik beku sama dengan titik beku cairan tubuh, yaitu 0°C -  52°C. Jika larutan mempunyai tekanan osmotis lebih besar dari larutan NaCl 0,9 % b/v, disebut “Hipertonis, jika lebih kecil dari larutan NaCl 0,9 % b/v disebut Hipotonis”
Lotio adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe m/a dengan surfaktan yang cocok. Dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet dan pewangi yang cocok (FI Edisi III, 1979). Lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen yang berfungsi sebagai (Anief, 2000) :
1.    Antibiotik
2.    Antiseptik
3.    Anti jamur (anti fungi)
4.    Kortikosteroid
5.    Anti- jerawat
6.    Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung (seperti calamine)
7.    Pijat
8.    Memperbaiki kulit (estetika),
Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik.


II.  MATERI PRAKTIKUM
II.1 Menyalin Resep
Resep 9:
dr. Herniati
SIP: 2890/SIP/2000
Jl. Farmasiana no. 10 Kendari
Telepon : 12345
Kendari, 20 November 2015
 
R/Zinci Sulfat      0,40 gram
Asam Borat     1,00 gram
Aquadest   ad   1000 ml
S.Collyrium

Pro: Andi (12 tahun)

Keterangan:
Singkatan
Kepanjangan
Arti
R/
Recipe
Resep
Ad
Ad
Sampai
Collyrium
Collyrium
Obat cuci mata
S
Signa
Tandai
Pro
Pronum
Untuk

II.2 Skrinning Resep 9
II.2.1 Skrinning administrasi
Bagian Resep
Kelengkapan
Ada
Tidak ada
Keterangan
Inscriptio
Nama dokter
ü   

dr. Herniati
Alamat dokter
ü   

Jl.Farmasiana No.10, Kendari
SIP
ü   

SIP:2890/SIP/2000
No. Telp.
ü   

Telp : 12345
Tempat dan tanggal pembuatan resep
ü   

Kendari,
20 November 2015
Prescriptio
Nama dan jumlah obat
ü   

Zinci Sulfat 0,40 gram, Asam Borat 1,00 gram, Aquadest ad 100 ml
Bentuk sediaan
ü   

S.Collyrium
(Obat Cuci Mata)
Signature
Nama pasien
ü   

Andi
Alamat pasien

ü   
Tidak tercantum
 (Jl.Jati no.1 Kendari)
Umur
ü   

10 Tahun
No. Telp.

ü   
Tidak tercantum
(0401-29874846)
Aturan pakai

ü   
Tidak tercantum
(2 x sehari)
Subcriptio
Paraf dokter

ü   
Tidak tercantum
(            )








II.2.2 Skrinning farmasetika
Bentuk sediaan yaitu Collyrium. Pada resep tertera campuran Zinci Sulfat 0,40 gram, Asam Borat 1,00 gram dan Aquadest ad 1000 ml. Campuran obat ini digerus hingga homogen dalam lumpang. Khasiat Zinci Sulfat sebagai adstringen. Asam Borat sebagai antiseptikum ekstern. Dan Aquadest sebagai pelarut. Sediaan dibuat dalam bentuk sediaan Collyrium (obat cuci mata).



II.3 URAIAN BAHAN
1.    Seng Sulfat (Dirjen Pom, 1979; 637)
     Nama resmi     : ZINCI SULFAS
     Nama lain        : Seng Sulfat
     BM/RM          : 278,54 / ZnS04 7 H2O
   Kelarutan        : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam   etanol ( 95 % ) P, mudah larut dalam gliserol P
Pemerian         : Hablur transparan atau serbuk hablur, tidak berbau, rasa sepat mirip logam, sedikit merapuh
     Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup rapat
     Khasiat            : Sebagai adstringen
2.    Asam Borat (Dirjen Pom, 1979; 49)
     Nama resmi       :ACIDUM BORICUM
     Sinonim             :Asam borat, Borax
     RM/BM             :C8H9O4/180,16
Pemerian           :Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak berwarna; kasar; tidak berbau; rasa agak asam dan pahit kemudian manis.
Kelarutan          :Larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air mendidih,  dalam 16 bagian etanol (95%) p dan dalam 5 bagian gliserol p.
     Penyimpanan     :Dalam wadah tertutup baik
     Khasiat              :Antiseptikum ekstern
3.    Aquadest (Dirjen POM, 1979; 96)
     Nama resmi     : AQUA DESTILLATA
     Nama lain        : Air Suling
     Pemerian         : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
     Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
     Khasiat            : Sebagai pelarut

III.    PENIMBANGAN BAHAN
1. Zinci Sulfat = 0,40 gram : 4 gram = 0,1 gram
2. Asam Borat = 1 gram : 4 gram = 0,25 gram
3. Aquadest ad 1000 gram
     = 1000 gram – (0,1 gram + 0,25 gram)
     = 1000 gram – 0,35 gramn
     = 998,6 gram : 4 gram = 249,9 gram = 250 ml
Tabel :
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Zinci Sulfat
0,1 gram
2.
Asam Borat
0,25 gram
3.
Aquadest
250 Ml



IV.   CARA PEMBUATAN RESEP
Adapun cara kerja dalam praktikum kali ini yaitu (Jastria, 2017) :
Resep 9
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Ditimbang masing – masing bahan
3.      Dimasukkan Zink Sulfat kedalam mortir I, digerus hingga homogen
4.      Dimasukkan Asam Borat kedalam mortir II, kemudian dilarutkan dengan Aquadest
5.      Dimasukkan mortir I kedalam mortir II, kemudian di gerus hingga homogen
6.      Dimasukkan kedalam wadah yang telah di kalibrasi, kemudian di beri etiket biru


V.      PEMBAHASAN
              Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan collyrium. Collyrium (obat cuci mata) adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas pirogen, isotonis digunakan untuk membersihkan mata. Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan sediaan Collyrium dan apakah sediaan yang dibuat mengalami inkompatibilitas. Pada pembuatan sediaan kali ini terjadi inkompatibilitas antara Zinci Sulfat dengan Asam borat dimana setelah bereaksi akan terjadi kekeruhan. Terjadinya kekeruhan termasuk dalam inkompatibilitas kimia, sehingga solusi yang dilakukan adalah dengan cara digerus terpisah antara Zinci Sulfat dan Asam Borat.
              Untuk pertama – tama disiapkan alat : timbangan, anak timbangan, gelas ukur, wadah, alat tulis, mortir dan stemper. Bahan yang digunakan adalah Zinci Sulfat 0,1 gram, Asam Borat 0,25 gram dan Aquadest 250 ml.
              Pertama – tama ditimbang semua bahan, Zinci Sulfat dimasukkan dalam mortir I ditambahkan 100 ml Aquadest digerus ad homogen, dimasukkan Asam Borat dalam mortir II di tambahkan 100 ml Aquadest digerus ad halus dan homogen, dimasukkan mortir II ke dalam mortir I, digerus hingga homogen,  dimasukkan ke dalam botol yang telah dikalibrasi, ditambahkan sisa Aquadest kemudian gojog hingga homogen, pada botol di beri etiket biru.
              Khasiat dari bahan – bahan dasar sediaan tersebut adalah Zinci Sulfat sebagai astringends, Asam Borat sebagai antiseptikum ekstern dan Aquadest sebagai pelarut. Dari khasiat bahan – bahan tersebut dapat disimpulkan pasien mengalami iritasi pada mata sehingga membutuhkan obat cuci mata.Resep ini diberikan untuk pasien bernama Andi usia 10 tahun dengan pemakaian 2 x sehari.





VI.     COPY RESEP DAN ETIKET
VI.1 Copy Resep
Resep 9 :
APOTEK MALAYA
(Mandala Waluya)
Jl. A. H. Nasution, Kec. Kambu, Kota Kendari
Apoteker : Nina Sunirna, Apt.
No. SIPA : 15/ DKK/ VI/ 2016/ 006

COPY RESEP

No. Resep                    : 09
Nama Dokter               : dr. Harniati
Tanggal Penulisan       : Kendari, 20 November 2015
Tanggal Pembuatan   : Kendari, 20 November 2015
Nama Pasien                : Andi
Umur Pasien                : 10 Tahun

R/ Zinci Sulfat      0,40 gram
  Asam Borat     1,00 gram
  Aquadest   ad   1000 ml
det
 
  S.Collyrium

Cap apotek
 
Kendari, 20 November 2015


 


Apoteker

VI.2 ETIKET
APOTEK MALAYA
(Mandala Waluya)
Jl. A. H. Nasution, Kec. Kambu, Kota Kendari
Apoteker : Nina Sunirna, Apt.
No. SIPA : 15/ DKK/ VI/ 2016/ 006
No : 09                                            Kendari,11 November 2015
Nama: Andi (10 tahun)
2 × Sehari
Di bilas pada mata

OBAT LUAR











II. MATERI PRAKTIKUM
II.1 Menyalin Resep
Resep 12:
dr. Handayani
SIP: 2990/SIP/2009
Jl. Melati no. 80 Kendari
Telepon : 12345
Kendari, 28 Februari 2015
 
R/Asam Salisilat              2 gram
ZnO                            5 gram
Gliserin                       9 gram
Talk                            8 gram
      m.f.lotio        ad   60 gram
       s.u.e

Pro: Rini (20 tahun)

Keterangan:
Singkatan
Kepanjangan
Arti
R/
Recipe
Resep
m.f.lotio
Misce fac lotio
Campur dan buatlah lotio
s.u.e
Signa usus externus
Tandai dipakai untuk luar
Pro
Pronum
Untuk


II.2 Skrinning Resep 12
II.2.1 Skrinning administrasi
Bagian Resep
Kelengkapan
Ada
Tidak Ada
Keterangan
Inscriptio
Nama dokter
ü   

dr. Handayani
Alamat dokter
ü   

Jl. Melati no. 80 Kendari
SIP
ü   

SIP:2990/SIP/2009
No. Telp.

ü   
Telp : 12345
Tempat dan tanggal pembuatan resep
ü   

Kendari,
28 Februari 2015
Prescriptio
Nama dan jumlah obat
ü   

Asam Salisilat 2 gram, ZnO 5 gram,
Gliserin 9 gram,
Talk 8 gram
Bentuk sediaan
ü   

Lotio
Signature
Nama pasien
ü   

Rini
Alamat pasien

ü   
Tidak tercantum
(Jl. Jati no.1 Kendari)
Umur
ü   

20 Tahun
No. Telp.

ü   
Tidak tercantum (0401-29874846)
Aturan pakai
ü   

3Sehari 1 sendok makan
Subcriptio
Paraf dokter

ü   
Tidak tercantum
(           )

II.2.2 Skrinning farmasetika
Bentuk sediaan yaitu Lotio. Pada resep tertera campuran Asam Salisilat 2 gram, ZnO 5 gram, Gliserin 9 gram dan Talk 8 gram. Campuran obat ini digerus hingga homogen dalam lumpang. Asam salisilat sebagai keratolitikum, antifungi. ZnO sebagai antiseptik local. Gliserin sebagai pelarut (pengental), dan Talk sebagai zat tambahan (glidant dan lubrikan).


II.3 URAIAN BAHAN
1.    Asam Salisilat (Ditjen POM, 1979; 56)
     Nama resmi     : ACIDUM SALICYLICUM
     Nama lain        : Asam salisilat
   Kelarutan        : larut dalam 550 bagian air dalam 4 bagian etanol; mudah larut dalam kloroform  dalam eter  . larutan dalam larutan ammonium asetat .kalium sitrat  dan natrium sitrat
   Pemerian         : hablur ringan tidak berwarna / serbuk hablur putih, hampir  tidak berbau, rasa manis dan tajam
     Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik
     Khasiat            : Keratolitikum,antifungi
2.    ZnO (Ditjen POM 1979; 636)
     Nama resmi     : ZINCI OXYDUM
     Nama lain        :  Seng  oksida
Kelarutan         : Praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%); larutan dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida
     Pemerian         : serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau tidak berasa, lambat laun menyerap karbon dioksida dari daun
     Penyimpanan  :  Dalam wadah tertutup baik
     Khasiat            :  Sebagai antiseptik local
3.    Gliserin (Ditjen Pom, 1979; 271)
     Nama resmi    : GLYCEROLUM
     Nama lain        : Gliserin
            Pemerian          : cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna tidak berbau; manis diikuti rasa hangat, Higroskopik, jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o

Kelarutan        : dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) p; praktis tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p, dan dalam minyak kelapa
     Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup baik
     Khasiat            : Zat tambahan (pengental)
4.    Talk (Ditjen POM, 1979; 591)
     Nama resmi      : TALCUM
     Nama sinonim  : Talk
             Pemerian           : serbuk hablur,sangat halus licin, mudah melekat pada  kulit; bebas dari butiran,warna putih atau putih kelabu.
     Kelarutan         : tidak larut dalam hampir semua pelarut
     Penyimpanan   : Dalam wadah tertutup baik
     Khasiat            : Zat tambahan (glidant dan lubrikan)





III. PENIMBANGAN BAHAN
1.    Asam Salisilat                     = 2 gram
2.    Seng Oksida (ZnO)             = 5 gram
3.    Talk                                      = 8 Gram
4.    Gliserin ad 60 gram
     = 60 gram – (2 gram + 5 gram + 8 gram)
     = 60 gram – 15 gram
     = 45 gram = 45 ml
Tabel:
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Asam Salisilat
2 gram
2.
ZnO
5 gram
3.
Talk
8 gram
4.
Gliserin
45 ml





IV. CARA PEMBUATAN RESEP
Adapun cara kerja dalam praktikum kali ini yaitu (Jastria, 2017) :
Resep 12
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Ditimbang masing – masing bahan
3.      Dimasukkan Asam Salisilat kedalam mortir I, dilarutkan dengan Spiritus dilutus
4.      Dimasukkan separuh talk ke dalam mortir, digerus hingga halus dan homogen
5.      Dimasukkan Seng Oksida ke dalam mortir II, ditambahkan sisa Talk, digerus hingga halus dan homogen
6.      Dimasukkan isi dari mortir II kedalam mortir I, digerus hingga homogen. Ditambahkan Gliserin sedikit demi sedikit, digerus hingga homogen
7.      Dimasukkan kedalam wadah, lalu diberi etiket biru 








V. PEMBAHASAN
            Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan lotio. Lotio adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan sediaan lotio dan apakah sediaan yang dibuat mengalami inkompatibilitas. Pada pembuatan sediaan kali ini terjadi inkompatibilitas  antara Asam Salisilat dengan Seng Oksida dimana setelah bereaksi akan membentuk endapan seperti semen. Pembentukan endapan ini termasuk dalam inkompatibilitas secara kimia. Sehingga solusi yang dilakukan adalah  dengan cara digerus terpisah antara Asam Salisilat dan Seng Oksida.
            Untuk pertama – tama disiapkan alat : timbangan, anak timbangan, pipet tetes, gelas ukur, wadah, alat tulis, mortir dan stemper. Bhan yang digunakan adalah Asam Salisilat 2 gram, Seng Oksida (ZnO) 5 gram, Gliserin 45 ml, dan Talk 8 gram.
            Untuk pertama – pertama ditimbang semua bahan, Asam Salisilat dimasukkan dalam mortir I ditetesi dengan Spiritus dilutus secukupnya digerus hingga halus dan homogen, ditambahkan sebagian Talk digerus hingga halus dan homogen, dimasukkan Seng Oksida dalam mortir II ditambahkan sisa Talk digerus hingga halus dan homogen, dituang isi mortir II ke mortir I digerus hingga halus dan homogen, di tambahkan Gliserin sedikit demi sedikit digerus hingga halus dan homogen. Dimasukkan dalam wadah, diberi etiket biru
            Khasiat dari bahan – bahan dasar sediaan tersebut adalah Asam Salisilat sebagai keratolitikum, anti fungi, Seng Oksida sebagai anti infeksi, iritasi kulit, Gliserin sebagai zat tambahan atau pengental, dan Talk sebagai zat tambahan (glidant dan lubrikan). Dari khasiat bahan – bahan tersebut dapat disimpulkan pasien mengalami iritasi pada kulit yang di sebabkan jamur sehingga membutuhkan lotio. Resep ini dibuat dalam bentuk sediaan lotio dan diperuntukkan kepada pasien bernama Rini berumur 20 tahun. Sediaan sebagai obat biang keringat dan gatal-gatal yang digunakan 2 x sehari.


VI. COPY RESEP
VI.1 Copy Resep
Resep 12:

APOTEK MALAYA
(Mandala Waluya)
Jl. A. H. Nasution, Kec. Kambu, Kota Kendari
Apoteker : Nina Sunirna, Apt.
No. SIPA : 15/ DKK/ VI/ 2016/ 006

COPY RESEP

No. Resep                    : 12
Nama Dokter               : dr. Handayani
Tanggal Penulisan       : 28 Februari 2015
Tanggal Pembuatan    : 28 Februari 2015
Nama Pasien                : Rini
Umur Pasien                : 20 Tahun
R/Asam Salisilat              2 gram
 ZnO                            5 gram
 Gliserin                       9 gram
 Talk                            8 gram
 m.f.lotio              ad   60 gram
det
 
 s.u.e

                                                       Kendari, 28 Februari 2015








 


Apoteker

VI.2 ETIKET
APOTEK MALAYA
(Mandala Waluya)
Jl. A. H. Nasution, Kec. Kambu, Kota Kendari
Apoteker : Nina Sunirna, Apt.
No. SIPA : 15/ DKK/ VI/ 2016/ 006
No : 12                                             Kendari, 28 Februari 2015
Nama: Rini (20 tahun)
2 x Sehari
Di oleskan pada kulit yang iritasi

OBAT LUAR

DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Cetakan Ke-9. Yogyakarta :Gadjah Mada Univ.Press
Depkes RI, 1978;Formularium Nasional.Edisi II: Jakarta.
Depkes RI, 1979; Farmakope Indonesia Edisi III. Dirjen POM: Jakarta.
Pusmarani. Jastria, 2017; Petunjuk Praktikum Farmasetika II. STIIKES MW: Kendari.
Syamsuni, 2006. Ilmu Resep. Buku Kedokteran. EGC: Jakarta

2 komentar:

  1. Maaf. . Saya mau tanya itu di penimbangan bahan semuanya dibagi 4 gram itu darimana ya? Terimakasih

    BalasHapus

Laporan Mikromeritik

LAPORAN FARMASI FISIK 1 “MIKROMERITIK”             OLEH KELOMPOK IV WA ODE NORMA MA’RUF (F201601128) WA ODE FITRI A...