Minggu, 04 Juni 2017

laporan penggunaan mikroskop (ANFISTUM)



BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
            Dari lahir manusia dibekali dengan panca indra yang sama dengan makhluk lain, salah satu dari panca indra tersebut adalah mata. Mata adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem penglihatan, mata bekerja untuk mendeteksi cahaya, meneruskan sinyal tersebut ke retina dan membuat efek visual yang dikirim ke otak. Namun untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil, mata akan mengalami kesulitan. mata tidak dapat memusatkan pandangan pada benda – benda yang jaraknya kurang dari 25 cm karena jarak tersebut adalah jarak maksimun untuk pembesaran efektif mata.
            Disisi lain, banyak hal yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, contohnya saja sel. Sel yang merupakan unit fungsional dan struktural terkecil dari makhluk hidup tidak dapat dijangkau oleh mata telanjang, hal ini disebabkan karena ukuran sel itu sendiri terlalu kecil untuk dilihat. Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang dapat membantu kita untuk melihat benda – benda yang berukuran sangat kecil seperti sel.
            Pada awalnya, untuk melihat benda yang berukuran kecil, para peniliti menggunakan kaca pembesar (lup) yang menggunakan sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Namun kaca pembesar ini memiliki kelemahan karena jarak benda harus lebih kecil dari jarak titik fokus ke lensa kaca pembesar tersebut.
            Seiring berkembangnya zaman dan peradaban yang semakin kompleks, para ilmuwan berhasil menciptakan mikroskop. Mikroskop disini berfungsi untuk membantu kita mengamati benda – benda kecil yang tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata normal. Mikroskop bekerja lebih spesifik jika dibanding cara kerja kaca pembesar, karena mikroskop sudah dilengkapi dengan 2 lensa cembung dan berbagai ukuran perbesaran.
            Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara peggunaan mikroskop dengan baik dan benar, agar kita dapat mengamati benda – benda mikro seperti sel.
I.2 Maksud dan Tujuan
       I.2.1 Maksud Percobaan
            Maksud dari praktikum ini yaitu untuk dapat terampil menggunakan mikroskop dengan baik dan benar
       I.2.2 Tujuan Percobaan
            Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari cara penggunaan mikroskop dengan baik dan benar
I.3 Prinsip Percobaan
              Prinsip percobaan ini adalah mempelajari bagian – bagian dari mikroskop dan cara penggunaan mikroskop





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000).
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat dibedakanmenjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis dan trans paran. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan un tuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar, 2010).
Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).
Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).
Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992).





BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Pengenalan Mikroskop
A.      Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunanimicros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda/jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Berdasarkan jumlah lensa okulernya mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Mikroskop Monokuler
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJsy2eXQhFeDg74e98rtAzbijvjfki8NnKh-vRTjJbjfIPkUoI4dg4H52ASAZre92jEKoqFJQ3jtY7wTroXyb3c-a3twHmDIMZO82W2WIycYIpiCl2DVQqHg8m1Je8xwqBkB4-sfAm3h0/s320/mikroskop_monokular_1.jpg
2.      Mikroskop Binokuler
                           Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4bqcF4cB2v9zcsKFxO6YQ0TAMiida7pUy3LjcthgDnp2m761cvvIfnrTc3TeBH2oRTHfDGXIsjxTgpJ5civs5FwL4szntnqLVIVyClE4rgma179pXlTFCwLj2Q4KQrnp-DE0Ut48t-d0/s1600/images.jpg


B.     Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
                  Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg57kYm6pST8Snenb6MdWvCBI9B3-ouHww_Ilh609sui9VS8lNbp2QxIE_nmKbXsvj0nK-cAFqxzmSW8BDomZIqNGahITZS6JZQ_sDoyPOC6C5n-Nqt5le2sW5Q2U0T3RAz02iwiidk6HQ/s400/clip_image0025.jpg
    
1.    Lensa Okuler                             10. Diafragma
2.    Tabung mikroskop/tubus           11. Pengatur Diafragma
3.    Revolver                                                12. Pengatur Penjepit Preparat
4.    Pengunci Tabung Tubus            13. Makrometer sekrup
5.    Lensa Objektif                           14. Makrometer sekrup
6.    Penjepit Preparat                        15. Pengatur penjepit preparat
7.    Meja Preparat                             16.Tombol on atau off/Sakelar lampu
8.    Kondensor                                 17. Pengatur intensitas cahaya
9.    Pemutar Kondensor                   18. Lampu      





C.      Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop
Adapun fungsi dari bagian – bagian mikroskop yaitu :
1.      Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap oleh lensa objektif.
2.      Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus.
3.      Revolver berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
4.      Pengunci tabung tubus dengan mikroskop
5.      Lensa objektif berfungsi untuk memnentukan bayangan objektif serta memperbesar benda. 
6.      Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser. 
7.      Meja preparat (benda) berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
8.      Kondensor berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati.
9.      Pemutar kondensor berfungsi mengatur kondensor naik atau turun.
10.  Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop.
11.  Pengatur diafragma berfungsi membuka dan menutup diafragma.
12.  Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau kebelakang.
13.  Tombol pengatur fokus kasar berfunngsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat.
14.  Tombol pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat
15.  Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri dan kanan.
16.  Sekelar lampu (Tombol On/Off) berfungsi memutuskan aliran listrik atau menghubungkan aliran listrik ke mikroskop.
17.  Pengatur intensitas cahaya berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang.
18.  Lampu sumber cahaya pada mikroskop.

D.     Prinsip Kerja Mikroskop
Adapun prinsip kerja mikroskop yaitu, sebagai berikut :
1.        Sinar lampu atau pantulan dari sinar matahari diterima oleh cermin.
2.        Sinar diteruskan ke kondensor kaca benda pada bahan yang diperiksa.
3.        Sinar masuk lensa benda dipantulan oleh prisma.
4.        Sinar melewati lensa mata dan terlihat oleh mata.
5.        Lensa objektif menghasilkan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.

III.2 Penggunaan Mikroskop
                 Adapun langkah – langkah penggunaan mikroskop yaitu :           
1.         Letakkan diatas meja yang statis dan rata
2.         Sambungkan saklar ke sumber listrik
3.         Tekan tombol ON
4.         Letakkan sediaan di atas meja benda
5.         Atur kondesor dan diafragma sesuai lensa objektif yang digunakan
·      Jika menggunakan lensa objektif 10 X maka kondensor rapat ke bawah dan diafragma tertutup 
·      Jika lensa objektif 40 X maka kondensor agak ke tengah dan diafragma setengah terbuka. 
·      Jika menggunakan lensa objektif 100 X maka kondensor rapat ke atas dan diafragma terbuka.
6.      Putar makrometer untuk mencari lapangan pandang
7.      Fokuskan dengan menggunakan mikrometer sehingga kelihatan gambar yang jelas.
8.      Setelah selesai pemeriksaan mikroskop dimatikan dengan cara meneka tombol OFF dan simpan pada tempat yang telah disediakan.
















 BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
               Mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu. Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll.
               Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

IV.2 Saran
               Diharapkan pada praktikan selanjutnya agar memperhatikan arahan atau penjelasan dari asisten dan saran untuk laboratoruim seharusnya memiliki mikroskop yang lebih dari 10.






DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anonim. 2010. Mikroskop.
http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses
            tanggal 19 Nopember 2010

Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.

Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.

Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar.Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Mikromeritik

LAPORAN FARMASI FISIK 1 “MIKROMERITIK”             OLEH KELOMPOK IV WA ODE NORMA MA’RUF (F201601128) WA ODE FITRI A...